-
DAYS
-
HOURS
-
MINUTES
-
SECONDS
PROMO MERDEKA, AKSES SEMUA KELAS HANYA Rp 79 RIBU

Melihat Sisi Positif dari Inovasi yang Menantang Konvensi

Oleh: Saiful Hadi

Dalam dunia arsitektur, tidak jarang sebuah karya mendapat sambutan yang beragam—ada yang memujinya sebagai mahakarya, namun tak sedikit pula yang mencibirnya sebagai sesuatu yang aneh atau bahkan merusak. Karya arsitektur yang kontroversial sering kali memicu perdebatan sengit di kalangan profesional dan masyarakat umum. Meski demikian, di balik kontroversi yang muncul, ada banyak alasan mengapa karya-karya ini bisa dianggap sukses dan bernilai dalam konteks perkembangan arsitektur.

Meningkatkan Kesadaran dan Memicu Diskusi

Salah satu tanda kesuksesan dari sebuah karya arsitektur adalah kemampuannya untuk memancing perhatian dan memicu diskusi. Bangunan yang kontroversial, dengan desain yang menantang norma atau konsep yang tidak biasa, sering kali menjadi topik perbincangan yang hangat. Ini tidak hanya terjadi di kalangan arsitek dan desainer, tetapi juga melibatkan masyarakat luas. Karya yang dapat mengundang diskusi adalah karya yang mampu melampaui batas-batas formalitas dan merangsang pemikiran kritis, sehingga memperkaya wacana arsitektur.

Inovasi dan Keberanian sebagai Ciri Utama

Kontroversi dalam arsitektur sering kali lahir dari inovasi. Ide-ide baru yang belum pernah diterapkan sebelumnya atau konsep-konsep radikal yang menantang konvensi, bisa menimbulkan resistensi. Namun, keberanian untuk berpikir di luar kotak dan memperkenalkan sesuatu yang benar-benar baru merupakan salah satu indikator dari seorang arsitek visioner. Inovasi ini mungkin tidak selalu diterima dengan baik pada awalnya, namun seiring berjalannya waktu, banyak karya yang awalnya kontroversial justru diakui sebagai pionir dalam perkembangan arsitektur.

Pengakuan dalam Sejarah: Kasus Menara Eiffel

Menara Eiffel di Paris adalah contoh klasik dari bagaimana sebuah karya arsitektur yang kontroversial pada awalnya, dan ikon global pada akhirnya. Ketika menara ini pertama kali dibangun pada tahun 1889, banyak kritikus yang menolaknya dan menganggapnya sebagai “struktur besi jelek” yang akan merusak keindahan kota Paris. Penolakan keras datang dari kalangan seniman dan intelektual Prancis yang mengkritik proyek ini habis-habisan. Namun, seiring waktu, Menara Eiffel berhasil memenangkan hati masyarakat dan kini diakui sebagai salah satu keajaiban arsitektur dunia dan simbol utama dari kota Paris. Ini menunjukkan bahwa karya arsitektur yang berani dan inovatif, meskipun kontroversial, bisa mendapatkan tempat istimewa dalam sejarah dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas sebuah kota .

Menara Eiffel, sumber: tribunnews

Provokasi Estetika dan Konseptual: Istana Garuda di IKN

Seperti halnya Menara Eiffel, Istana Garuda yang berada di pusat pemerintahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara juga menjadi sorotan dan menimbulkan kontroversi. Karya yang dirancang oleh seniman Nyoman Nuarta yang merupakan alumin ITB angkatan 1972 ini mendapat kritik dari berbagai pihak.

Istana Garuda, Sumber itb.ac.id

    Kasus Istana Garuda ini menunjukkan bagaimana inovasi dalam arsitektur dan desain dapat memicu reaksi kuat, baik positif maupun negatif. Meski banyak mendapat kritik, keberanian untuk menciptakan sesuatu yang baru dan menantang dapat memicu diskusi yang penting dalam konteks budaya dan nasional. Seperti halnya Menara Eiffel yang dulu dikritik, bisa jadi Istana Garuda di masa depan akan dilihat sebagai simbol inovasi dan semangat baru bagi Indonesia.

    Dalam dunia arsitektur, kesuksesan tidak selalu berarti penerimaan universal sejak awal. Terkadang, karya yang kontroversial justru menjadi penanda keberhasilan dalam mengubah paradigma dan mendorong batas-batas kreativitas manusia. Sebagai hasil dari keberanian untuk berinovasi, karya-karya ini sering kali membuka jalan bagi perkembangan baru dalam arsitektur, dan dengan demikian, memainkan peran penting dalam sejarah dan evolusi disiplin ini.

    Scroll to Top